Film Melayu Bogel Kepala Tiga Hot

saya ialah seseorang administrator disebuah industri multinasional yang cukup terkenal di jakarta. boleh jadi karna hasil kerjaku yang dibilang agak oleh atasanku, sehingga pada usiaku yang anyar memijak kepala tiga ini, saya sudah dikasih kepercayan buat memukul pemasaran produk perusahaanku buat beragam kawasan di indonesia. kewajiban ini mewajibkan saya buat kerap melaksanakan ekspedisi ke luar kota, disamping itu aksi ini pula acapkali membeslah nyaris semua waktuku. saya kerap mesti lagi bercokol sampai baur malam di kantor, terlebih kadang-kadang pula masuk ke kantor pada ketika week end, kala teman-temanku yang lain lagi menikmati durasi istirahatnya di rumah. 

untunglah semua jerih payahku ini pula memperoleh bangun yang akseptabel dari industri. saya ada satu buah bilik kegiatan yang cukup besar serta enak, tidak cuma itu akupun dibantu oleh seseorang asisten yang adiwarna.. , eksanti namanya.
sesungguhnya eksanti telah cukup lamban membantuku selaku asisten. meskipun dalam bentuk birokrasi industri eksanti ialah bawahanku, akan tetapi sesungguhnya saya lebih suka memperlakukannya selaku seseorang kawan. keadaan itu enggak karna saya mau melainkan perlakuan atas anak buahku yang lain, akan tetapi benar saya enggak senang atas keadaan yang berkarakter absah. sehingga enggak bingung apabila lebih melimpah anak buah yang memanggilku atas gelar abang, daripada ayah. begitu juga atas eksanti, karna benar baya abdi hanya terkait kurang lebih 3-4 tahun, sehingga benar lebih layak baginya buat memanggilku atas gelar abang.

meskipun begitu, eksanti pula senantiasa dapat memposisikan dirinya, sampai walaupun abdi kerap berbual akan tetapi sejauh ini ikatan abdi ialah asli selaku lazimnya bos atas bawahannya. kecantikan, kemesraan serta kegesitannya sudah melahirkan eksanti selaku bentuk tubuh yang sempurna, sehingga saya kerap mengikuti kalau melimpah rekan-rekan sekantorku yang menaksir kepadanya. saya enggak sedemikian itu memahami apakah eksanti sudah ada kekasih alias belum. saya enggak amat acuh atas keadaan seperti itu, karna saya enggak mau memberi acara pribadi orang lain. lalu bayan sebelum insiden itu, saya cuma luang mengacuhkan eksanti buat urusan-urusan kantor, akan tetapi tidak tahu kenapa hari itu atas lekas sudah mengubah ikatan abdi empat mata.. demikian ini ceritanya..